TUGAS REVIEW PERBEDAAN JURNAL 1: MODEL OPTIMASI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT & JURNAL 2:EVALUASI TOKSISITAS, AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN KOMPONEN BIOAKTIF ROSELA DENGAN VARIASI JENIS PELARUT

Judul
MODEL  OPTIMASI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT
Jurnal
Teknik Industri
Website
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/7363
Volume&Halaman
Vol IX & No 3
Tahun
2014
Penulis
Ratna Purwaningsih,Zainal Fanani, Vita Shany Nugrahaeni
Reviewer
Rizki Mardiwan
Tanggal  Reviewer
10 Oktober 2017

Judul

EVALUASI TOKSISITAS, AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN KOMPONEN BIOAKTIF ROSELA DENGAN VARIASI JENIS PELARUT

Jurnal
Teknik Industri
Website
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/10863/8385
Volume&Halaman
J Tek Ind Pert. 25 (2): 182-189
Tahun
2015
Penulis
Ike Sitoresmi M Purbowati1)*, Khaswar Syamsu2), Endang Warsiki2), Herastuti  Sri Rukmini1
Reviewer
Rizki Mardiwan
Tanggal  Reviewer
4 November 2017


NO


POINT


JURNAL 1: MOTODE OPTIMASI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT
JURNAL 2: EVALUASI TOKSISITAS, AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN KOMPONEN BIOAKTIF ROSELA DENGAN VARIASI JENIS PELARUT
1
LATAR BELAKANG
            Perikanan tangkap laut (marine capture fisheries) memiliki peranan penting bagi ekonomi. Ikan laut menjadi sumber protein bagi gizi masyarakat, dan sektor perikanan laut menyediakan lapangan kerja bagi nelayan
Rosela biasa dikenal dengan tanaman penghasil serat.  Namun seiring dengan makin maraknya slogan back to nature dikalangan masyarakat, nama rosela pun ikut terangkat.  Tanaman ini digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi tekanan darah tinggi, penyakit lever dan demam (Mazza dan Miniati, 1993; Wang et al., 2000; Tsai et al., 2002)
2
METODE PENELITIAN
Model matematis perumusan masalah umumnya untuk pengalokasian sumberdaya untuk berbagai kegiatan, disebut sebagai Model Pemrograman Linear. Tahapan dalam penelitian linear programming atau pemrograman linear meliputi (1) Formulasi masalah , (2) Input persamaan linear dalam software Quant System (3) Running software, (4) Analisa sensitivitas
1.    Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelopak bunga rosella merah (Hibiscus sabdariffa) yang dibeli di pasar tradisional BeringharjoYogyakarta, pelarut etanol absolute (PA), etil asetat (PA), heksan (PA) dan bahan kimia lain untuk analisa
2.    Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi blender, saringan, shaker, vakum evaporator, autoklaf, pendingin, inkubator, pipet mikro, multiwell plates, spektrofotometer
3.    Tahapan Penelitian
a.    Ekstraksi kelopak bunga rosella
b.    Analisa senyawa fenolik
c.    Senyawa Steroid dan Triterpenoid
d.    Senyawa Alkaloid
e.    Senyawa Tannin
f.     Senyawa Flavonoid
g.    Uji toksisitas metode Bhrine Shrimp Lethality Test (BSLT) 
Uji aktivitas antibakteri dan antioksidan 

3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai yang berasal dari parameter –perameter yang telah teridentifikasi berdasarkan model linear programming untuk perikanan budidaya laut kepulauan Karimunjawa diberikan pada Tabel 1. Nilai parameter parameter tersebut adalah sebagai berikut :
1.          Luas lahan total (ha) perairan budidaya seluas 788.213 hektar.
2.          modal pembiayaan sebesar Rp 1.000.000.000,00. Jenis komoditi sesuai yang diujicobakan yaitu rumput laut, kerang darah, ikan kerapu tikus, kerapu macan, kakap putih, serta tiram mutiara.
3.          Luas lahan sesuai budidaya ikan dalam KJA 150,14 ha.
4.          Luas lahan budidaya untuk rumput laut dengan metode apung 42 ha.
5.          Luas lahan budidaya untuk kekerangan diasumsikan 788.213 hektar.
6.          Ketersediaan  hatchery 28.953ekor.

Ekstraksi dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis pelarut dengan polaritas yang berbeda, yaitu pelarut polar etanol 70%, semi polar etil asetat, dan pelarut non polar heksan.  Perbedaan polaritas pelarut dimaksudkan untuk dapat mengetahui semua jenis senyawa metabolit sekunder yang ada dalam kelopak rosella
Secara umum kelopak bunga rosella mengandung senyawa fenolik, tanin, flavonoid, steroid,dan alkaloid.  Etanol 70% mampu mengekstrak senyawa fenolik, tanin, flavonoid dan alkaloid.  Etil asetat dapat mengekstrak senyawa fenolik, flavonoid dan alkaloid.  Ekstrak heksan hanya mengandung fenolik dan steroid. Penelitian sebelumnya (Olaleye, 2007) menunjukkan alkaloid, saponin, flavonoid dan steroid adalah senyawa bioaktif utama yang terdapat dalam kelopak bunga rosella.  

4
KESIMPULN
Model optimasi linear perikanan budidaya laut dengan pendekatan linear programming yang dikembangkan merupakan model dengan fungsi tujuan memaksimalkan keuntungan dan dengan batasan berupa ketersediaan dana, keterbatasan lahan budidaya, keterbatasan kesesuaian perairan terhadap karakteristik komoditi, serta keterbatasan hatchery.

Kelopak bunga rosella mengandung komponen bioaktif flavonoid, senyawasenyawa fenolik, tannin, alkaloid, dan steroid. Etanol 70% lebih efektif mengekstrak senyawa-senyawa fenolik yaitu sebesar 19,45 + 0,32 mg/g dibandingkan etil asetat dan heksan yaitu sebanyak 7,51 + 0,49 mg/g dan 2,73+ 0,31 mg/g.  Ekstrak etanol memiliki nilai LC50 dibawah 1000 ppm, yaitu 510,613 ppm, dibandingkan etil asetat dan heksan yang berturut turut 1241,983, dan 1718,446 ppm.  Ekstrak etanol 70% dan etil asetat memiliki aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan nilai zona bening berturut turut sebesar 7,7 + 2,01b mm dan 7,53 + 2,19b mm untuk aktivitas terhadap terhadap S aureus. Zona bening yang terbentuk melawan pertumbuhan E coli adalah 13,28 + 3,30b mm dan 12,35 + 3,13b mm.  Ekstrak heksan tidak memiliki aktivitas antibakteri.  Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50 ekstrak etanol 70%, etil asetat dan heksan berturut turut adalah 439,32; 587,916; 481,392 ppm.


Komentar

Postingan Populer