HAK PATEN

HUKUM  INDUSTRI

“ HAK PATEN “


Disusun oleh:
Nama : Rizki Mardiwan
Npm  : 36415148
Kelas : 2 ID 02





TEKNIK INDUSTRI
FALKUTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan bimbingan-Nya dalam penyusunan paper hukum industri yaitu “Hak Paten”. Penyusun menyadari bahwa tanpa penyertaan-Nya, ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Paper Hukum Industri ini ditulis untuk disusun sebagai syarat dalam mengikuti mata kuliah softskill. Paper Hukum Industri ini tidak hanya sebuah syarat semata, melainkan dapat memberi banyak manfaat bagi pennyusun dan pembaca. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut memberikan dukungan dalam penyusunan Hukum Industri
            Paper Hukum Industri ini membahas mengenai salah satu materi dalam hukum industri yaitu hak paten. Materi pokok yang akan dibahas seputar hak paten yaitu sejarah, definisi, objek hak paten, dan prosedur pendaftaran hak paten.
            Penyusun berharap Makalah Hukum Industri ini dapat memberi banyak manfaat bagi pembaca. Penyusun menyadari bahwa Paper Hukum Industri ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.












DAFTAR ISI
PERNYATAAN.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
1.3. Sasaran Penulisan Makalah.............................................................................................2
BAB II  PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Hak Paten...........................................................................................................3
2.2. Definisi Hak Paten...........................................................................................................4
2.3. Objek Hak Paten..............................................................................................................5
2.4. Prosedur Pengajuan Hak Paten……………………......................................................5
2.5 Studi Kasus……………………………………………………………………………….6
BAB III  KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................8
3.2. Saran...................................................................................................................................8






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Awal abad 21, telah banyak penemuan-penemuan yang mutakhir. Banyak ilmuwan, sastrawan dan pekerja seni lainnya menemukan atau menciptakan suatu inovasi dalam bidang teknologi maupun bidang disiplin ilmu lainnya. Mengingat akan pentingnya hasil dari inovasi yang diperoleh melalui tenaga, pikiran, waktu dan tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk sebuah penemuan atau perkembangan teknologi melalui inovasi, maka diperlukan perlindungan atas hak dari kekayaan intelektual yang disebut Paten.
Paten yang dapat dilakukan oleh para masyarakat atau pihak-pihak yang akan mempatenkan hasil penemuan atau inovasinya sebagai hak dari mereka sendiri. Pengetahuan mengenai hak paten ini sangat penting guna melindungi dan menjaga hasil karya mereka. Pengetahuan mengenai hak paten penting tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga pengusaha, ilmuwan, dan pekerja seni.
Menyadari pentingnya pengetahuan hak paten ini, maka disusunlah makalah mengenai hak paten agar mampu memberikan penjelasan dan menambah wawasan kita semua.
1.2 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan ini memiliki beberapa tujuan. Tidak hanya sebagai syarat sebagai mata kuliah softskill, namun memiliki beberapa tujuan. Antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari hak paten.
2. Mengetahui sejarah dari hak paten.
3. Mengetahui Objek hak paten
4. Mengetahui prosedur pendaftaran hak paten.


1.3 Sasaran Penulisan Makalah
Penulisan ini memiliki beberapa sasaran penting. Sasaran dari penulisan Makalah hukum industri ini antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat atau mahasiswa tentang hak paten.
2. Memberikan wawasan kepada masyarakat tentang berbagai objek hak paten.
3. Memberikan kajian kepada masyarakat atau masyarakat mengenai prosedur pengajuan hak paten.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Hak Paten
Pengaturan hak paten di Indonesia sebelum keluarnya UU no. 6/1989 yang telah diperbaharui dengan UU No.13/1997 dan terakhir dengan UU No. 14 Tahun 2001 tentang paten adalah berdasarkan Octoiwet  1910 hingga keluarnya pengumuman Menteri Kehakiman tertanggal 12 Agustus 1953 No. J.S 5/41/4 tentang pendaftaran sementara oktroi dan pengumuman Menteri Kehakiman tertanggal 29 Oktober 1953 J.G. 1/2/17 tentang permohonan sementara oktroi dari luar negeri.
2.2 Definisi Hak Paten
Paten merupakan suatu hak khusus berdasarkan undang-undang diberikan kepada si pendapat/ penemu (uitvinder) atau menurut hukum pihak yang berhak menerimanya, atas permintaannya yang diajukan kepada pihak yang berkuasa, bagi temuan baru di bidang teknologi, perbaikan atas temuan yang sudah ada, cara kerja baru, atau menemukan suatu perbaikan baru dalam cara kerja, untuk selama jangka waktu tertentu yang dapat diterapkan dalam bidang industri.
Paten dalam Undang-Undang paten No. 14 Tahun 2001 dirumuskan sebagai berikut:
1. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan Negara kepada investor atas “hasil invensinya” dibidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
2. Invensinya adalah ide inventor yang ditunagkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.


Menurut kamus besar bahasa Indonesia oleh W.J.S Poerwadarminta menyebutkan kata paten dari bahasa Eropa (Paten/ Ocktroi) yang mempunyai arti suatu surat perniagaan atau izin dari pemerintah yang menyatakan bahwa orang atau perusahaan boleh membuat barang pendapatannya sendiri (orang lain tidak boleh membuatnya).
Dapat disimpulkan bahwa Paten merupakan hak bagi seseorang yang telah mendapatkan penemuan baru atau cara kerja baru dan perbaikannya yang kesemua istilah itu tercakup dalam satu kata, yakni “invensi” dalam bidang teknologi yang diberikan oleh pemerintah, dan kepada pemegang haknya diperkenannya untuk menggunakannya sendiri atau atas izinnya mengalihkan penggunaan hak itu kepada orang lain.
Hak paten bersifat eksklusif, sebab hanya inventor yang menghasilkan invensi yang dapat diberikan hak, namun, ia dapat melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksakannya, misalnya melalui lisensi.
2.3 Objek Hak Paten
Paten mempunyai objek terhadap temuan atau invensi atau juga disebut dengan invention dalam bidang teknologi yang secara praktis dapat digunakan dalam bidang perindustrian. Dalam bukunya “Aneka Hak Milik Perindustrian”, R.M Suryodiningrat menuliskan: Sebagaimana berdasarkan UU Merek 1961 Pasal 4 Ayat 2 b ada klasifikasi barang-barang untuk mana merek dipergunakan, maka demi kepentingan pendaftaran paten juga diadakan Persetujuan
Internasional Kalsifikasi Subjek (dalam kerangka hukum ini adalah objek, dari penulis) untuk paten di Strasbuorg tanggal 24 Maret 1971 (Strasbourg Agreement). Menurut persetujuan Strasbourg itu objek tersebut dibagi dalam 8 seksi, dan 7 seksi diantaranya masih terbagi dalam subseksi sebagai berikut:
·         Seksi A Kebutuhan Manusia (human necessities)
 Bahan-bahan makanan dan tembakau (foodstuffs and tabaco)
 Barang-barang perseorangan dan rumah tangga (personal and domestic articles)
 Kesehatan dan hiburan (health and amusement)
·         Seksi B Melaksanakan karya (performing operations)
 Memisahkan dan mencampurkan (separating and mixing)
 Pencetakan (printing)
 Pengangkutan (transporting)
·         Seksi C Kimia dan perlogaman (chemistry and metallurgy)
 Kimia (chemistry)
 Perlogaman (metallurgy)
·         Seksi D Pertekstilan dan perkertasan (textiles and paper)
 Pertekstilan dan bahan-bahan yang mudah melentur dan sejenis (textiles and flexible materials and other wise provided for)
 Perkertasan (paper)
·         Seksi E Konstruksi tetap (fixed construction)
 Pembangunan gedung (building)
 Pertambangan (mining)
·         Seksi F Permesinan (mechanical engineering)
 Mesin-mesin dan pompa-pompa (engins and pumps)
 Pembuatan mesin pada umumnya (engineering in general)
 Penerangan dan pemanasan (lighting and beating)
·         Seksi G Fisika (phiscs)
 Instrumentalia (instruments)
 kenukliran (nucleonics)
·         Seksi H Perlistrikan (electricity)
Nampak jelas bahwa cakupan paten itu begitu luas, sejalan dengan luasnya cakrawala daya pikir manusia. Kreasi apa saja yang dilahirkan dari cakrawala daya pikir manusia dapat menjadi objek paten, sepanjang hal itu temuan dalam bidang teknologi dan dapat diterapkan dalam bidang industri termasuk pengembangannya.
2.4 Prosedur Pengajuan Hak Paten
Masalah paten, ada ketentuan bahwa pemegang paten wajib melaksanakan patennya di wilayah Indonesia. Itu artinya, ia mesti memproduksi patennya di Indonesia, mulai dari investasi, penyerapan tenaga kerja, hingga masalah transfer teknologi. Untuk prosedur paten di dalam negeri disebutkan, bahwa :
1. Pemohon paten harus memenuhi segala persyaratan.
2. Dirjen HAKI akan mengumumkannya 18 (delapan belas) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan paten.
3. Pengumuman berlangsung selama 6 (enam) bulan untuk mengetahui apakah ada keberatan atau tidak dari masyarakat.
4. Jika tahap pengumuman ini terlewati dan permohonan paten diterima, maka pemohon paten berhak mendapatkan hak patennya untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak terjadi filling date.
Permohonan pemeriksaan substantif diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dengan melampirkan bukti pembayaran biaya permohonan. Dan berdasarkan penjelasan diatas, setelah terdaftarnya hak paten atas nama inventornya, maka menimbulkan hak dan kewajiban bagi pemegang paten, dan hak eksklusif yang akan diperoleh pemegang paten adalah hak untuk melaksanakan sendiri hak paten yang dimilikinya, memberikan hak lebih lanjut kepada orang lain dan hak untuk melarang orang lain untuk melaksanakan patennya tanpa adanya persetujuan dari pemegang paten.

2.5 studi kasus
Sony mematenkan lensa kontak yang bisa merekam dan memainkan video dengan kedipan mata.
Sony saat ini sedang berusaha mematenkan lensa kontak yang bisa membuatmu merekam dan memainkan ulang video hanya dengan kedipan mata.
Perusahaan Sony menggambarkan ide ini sebagai ‘sebuah lensa kontak yang bisa menjadi media penyimpan serta dapat menunjukkan gambar yang sudah diambil’.
Hak paten ini kelak akan menjadi masa depan dari teknologi nirkabel yang tersambung dengan ponsel pintar.
Pengguna akan bisa melakukan sejumlah perintah pada lensa ini hanya dengan kedipan mata.
Hebatnya lagi, lensa kontak ini kelak bisa membedakan antara kedipan mata biasa dengan kedipan yang memang dimaksudkan untuk melakukan perintah tertentu.
Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kedipan berdurasi berbeda.
Kamera yang diletakkan dalam lensa kontak ini kelak bisa melakukan zoom, fokus, dan aperture.
Walau kualitasnya belum bisa dipastikan, pihak Sony berkata kamera ini kelak akan memiliki teknologi yang kurang lebih sama dengan kamera ponsel saat ini.
Fitur terbaik yang ditunggu-tunggu dari lensa ini adalah kemampuannya untuk merekam dan memutar ulang video.
Dengan lensa ini Anda bisa menutup mata dan memainkan ulang video yang sudah direkam.









BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Makalah hukum industri mengenai hak paten mempunyai beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
Pengertian dari hak paten yaitu merupakan hak bagi seseorang yang telah mendapatkan penemuan baru atau cara kerja baru dan perbaikannya yang kesemua istilah itu tercakup dalam satu kata, yakni “invensi” dalam bidang teknologi yang diberikan oleh pemerintah, dan kepada pemegang haknya diperkenannya untuk menggunakannya sendiri atau atas izinnya mengalihkan penggunaan hak itu kepada orang lain.
Objek hak paten, meliputi kebutuhan manusia, melaksanakan karya, kimia dan perlogaman, pertekstilan dan perkertasan, konstruksi tetap, permesinan, fisika, dan perlistrikan.
3.2 Saran
Saran yang diberikan penyusun adalah untuk memahami setiap prosedur dari pematenan suatu karya. Memetenkan suatu karya sangat penting guna melindungi dari plagiatisme. Mengenai biaya atau materi yang dikeluarkan dalam mematenkan suatu karya yang mampu bermanfaat bagi semua pihak terutama publik.





SUMBER REFERENSI:
http://www.tribunnews.com/iptek/2016/05/09/sony-bersiap-patenkan-lensa-kontak-yang-bisa-rekam-dan-mainkan-video-dengan-kedipan-mata
Saidin ,H .OK. S.H.,M.Hum, Aspek Hukum Hek Kekayaan Intelektual (Intellectual PropertyRights), Edisi Revisi 6, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Sumber Referensi Undang-Undang Hak Paten:


Komentar

  1. Casino of Chance Casino Review 2021 - 나비효과.com
    Casino of Chance 나비효과 Casino is licensed in Costa Rica and is casinosites.one one of https://octcasino.com/ the best worrione.com casinos owned by https://septcasino.com/review/merit-casino/ the company. Players can get a great welcome bonus and  Rating: 4.5 · ‎Review by Casino.in

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer